Gangguantidur spesifik seperti nyeri dan pemeriksaan tanda vital selama perawatan adalah sebagai berikut: untuk anak-anak pemeriksaan tanda vital dan rasa nyeri yang dirasakan pada waktu tidur (39%, nyeri 36%), pada malam hari (tanda vital 46%, nyeri 28%), pada pagi hari (tanda vital 39%, nyeri 23%).
emosiyang menyebabkan gangguan pola tidur adalah suara berisik pengunjung berdatangan menyebabkan susah tidur menjadi stres dan emosi, 4) Faktor utama yang menyebabkan terganggunya pola tidur responden adalah faktor lingkungan rawat inap, ditunjukkan nilai korelasi faktor lingkungan dengan pola tidur adalah sebesar 0,440. Adapun faktor
Gangguanpola tidur juga dapat terjadi akibat dari depresi yang di alamai oleh penderita kanker servik. Pasien dengan cemas biasanya akan terganggu istirahat dan tidurnya, pasien akan lebih sering terbangun pada malam hari karena cemas yang dirasakan. Gangguan pola tidur adalah masalah yang berhubungan dengan tidur yang berulang
UK8dJ.
Tidur adalah kebutuhan manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, terkadang gangguan pola tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah nyeri. Gangguan pola tidur dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, dan penyakit tertentu. Penyebab Gangguan Pola Tidur Stres adalah salah satu penyebab utama gangguan pola tidur. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang dapat mengganggu pola tidur. Selain itu, kelelahan juga dapat menyebabkan gangguan pola tidur. Ketika tubuh terlalu lelah, otak akan sulit untuk bersantai dan tidur. Obesitas juga dapat menjadi penyebab gangguan pola tidur. Kelebihan berat badan dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Selain itu, penyakit tertentu seperti sleep apnea juga dapat menyebabkan gangguan pola tidur. Sleep apnea adalah penyakit yang menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan saat tidur. Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Nyeri Nyeri adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh gangguan pola tidur. Ketika seseorang mengalami gangguan pola tidur, tubuh akan menghasilkan hormon yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri. Selain itu, gangguan pola tidur juga dapat menyebabkan peradangan pada tubuh yang dapat memperparah nyeri. Penanganan Gangguan Pola Tidur Untuk mengatasi gangguan pola tidur, seseorang dapat melakukan beberapa hal seperti menghindari konsumsi kafein dan alkohol, mengatur waktu tidur yang teratur, dan melakukan relaksasi sebelum tidur. Selain itu, jika gangguan pola tidur disebabkan oleh penyakit tertentu, maka perlu melakukan penanganan khusus sesuai dengan penyebabnya. Penanganan Nyeri Untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh gangguan pola tidur, seseorang dapat melakukan beberapa hal seperti menghindari aktivitas yang memperparah nyeri, melakukan relaksasi otot, dan menggunakan obat pereda nyeri. Namun, jika nyeri terus muncul dan tidak kunjung membaik, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kesimpulan Gangguan pola tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah nyeri. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola tidur yang sehat dan teratur. Jika mengalami gangguan pola tidur atau nyeri yang tidak kunjung membaik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
1. Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan Faktor menua dan keadaan lingkungan yang tidak nyaman ditandai dengan klien sering terbangun pada saat tidur dan tidur tidak nyenyak. 2. Kurangnya pengetahuan tentang rematik berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang rematik. 3. Nyeri akut akibat proses inflamasi pada kaki berhubungan dengan terjadinya nyeri pada kaki ditandai dengan rasa kesemutan dan nyeri pada persendian. 5. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 1 saat tidur dan tidur tidak hasil Klien dapat tidur, nyaman cukup satu jam sebelum tidur. sehari-hari dan Kurangi aktivitas NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 2 Kurangnya diharapkan paham mengenai klien tentang penyakit yang dideritanya. -Klien mengetahui tentang rematik untuk pengurangan memicu terjadinya nyeri. -Mengetahui sejauh mana klien paham tentang peyakit dideritanya. nyeri pada kaki ditandai dengan rasa kesemutan dan nyeri pada persendian. Setelah dilakukan intervensi hasil yang diharapkan melaporkan rasa kesemutan dan nyeri pada sendi berkurang -Ny. B dapat merasa nyaman, tanpa rasa ngilu dan nyeri pada kaki. -Menganjurkan Klien untuk mandi air hangat, kompres sendi-sendi yang sakit denga kompres - Mengurangi rasa nyeri yang dirasakan klien sehingga tercapai rasa nyaman. -Nyeri berkurang melalui masase yang dilakukan. -Memudahkan untuk ikut serta dalam terapi dan mengurangi tegangan otot/spasme. 6. Implementasi Dan Evaluasi Tanggal No Implementasi Evaluasi 26/5/2016 Kamis 1 - Melakukan pengkajian masalah gangguan tidur klien, karakteristik, dan penyebab kurang tidur Hasil Klien sering terbangun pada malam hari, klien terbangun kira-kira 1 jam tertidur, jika sudah terbangun klien biasanya melakukan kegiatan minum air hangat, penyebab klien terbangun karena faktor lingkungan dan jika gejala rematik yang membuatnya nyeri -Menganjurkan klien untuk tidur malam seperti pada jam 8 malam sesuai dengan pola tidur klien. Hasil Klien tidur jam wib. -Anjurkan Keluarga klien untuk memberikan keadaan tempat tidur yang nyaman, bersih dan bantal yang nyaman. Hasil Keluarga klien menuruti anjuran tempat tidur yang nyaman, lingkungan yang tidak panas. -Meningkatkan aktivitas sehari-hari dan kurangi aktivitas sebelum tidur. Hasil Klien tidak melakukan kegiatan sebelum tidur. Tidak mengerjakan yang berat-berat. S Klien mengatakan masih mengalami gangguan sekali-sekali. O -K/u Baik -Klien merasa sudah hampir bisa tidur -TD 120/70mmhg -Nadi 82x/menit -RR 24x/menit -S 36 C Kuantitas tidur pada malam hari dari jam – wib Pada siang hari – wib A Masalah Sebagian teratasi P Intervensi Dilanjutkan Tanggal No Implementasi Evaluasi 26/5/2016 Kamis 2 -Membina hubungan saling percaya dengan klien. Hasil Memberi salam kepada klien,dan klien membalas salam tersebut. -Menjelaskan tentang rematik kepada klien. Hasil Klien bertanya mengenai rematik tersebut. -Menjelaskan Cara untuk mengurangi sakit pada lutut dengan berolah raga. Hasil Klien mengatakan telah melakukan olah raga jalan pagi. -Menjelaskan makanan yang dapat dikonsumsi klien Hasil Klien mengkonsumsi susu, telur, buah-buahan dan keju. -Menjelaskan makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita rematik. Hasil Klien mengatakan menghindari konsumsi makanan seperti Kacang, buncis dll. S Klien mengatakan sudah paham dengan apa yang disampaikan mengenai rematik, penyebab, makanan yang dapat dan tidak dapat dikonsumsi. O Ny. B tampak paham dengan apa yang disampaikan. A Masalah Teratasi P Intervensi Dilanjutkan -Beri penkes tentang rematik. Tanggal No Implementasi Evaluasi 26/5/2016 Kamis 3 -Membina Hubungan saling percaya dengan klien. Hasil memberi salam pada klien dank lien merespon salam yang disampaikan. -Mengkaji keluhan yang dirasakan klien, catat faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal. Hasil Klien mengalami nyeri saat bergerak tiba-tiba, faktor yang mempercepat nyeri saat klien banyak berdiri, klien memegangi lutut yang nyeri. -Menganjurkan klien untuk mandi air hangat, kompres sendi-sendi yang sakit dengan kompres hangat. Hasil Klien mengatakan setiap malam mandi air hangat, mencontohkan kepada klien mengompres kaki nya dengan air hangat. -Mengajarkan klien untuk teknik relaksasi. Hasil Klien mampu melakukan teknik penarikan nafas saat nyeri menyerang. -Mengajarkan klien untuk melakukan olahraga kaki, misalnya dengan berjalan pagi hari. Hasil Klien mengatakan pagi berjalan untuk olah raga kakinya. S Ny. B mengatakan sudah 3 minggu merasakan kesemutan dan nyeri sendi pada lutut-lututnya -Ny. B mengatakan rasa nyeri sendi tersebut datang ketika akan bergerak missal duduk atau berdiri. O -TD 120/80 mmhg -Nadi 82x/menit -Suhu 36 C -Respirasi 24x/menit -Ny. B tampak memegangi kaki bagian lututnya. -Ny. B tampak melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan cara tarik nafas dalam. A Masalah Teratasi P Intervensi Dilanjutkan -Kaji pengetahuan klien tentang rematik -Berikan penkes tentang penyakit rematik. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien yang mengalami masalah gangguan tidur didapatkan hasil sebagai 1. Tidur adalah, suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada rasa stress emosional, bebas dari kecemasan. 2. Faktor resiko gangguan tidur pada meliputi dikarenakan berhubungan dengan gangguan lingkungan klien, gejala rematik yang diderita, serta pengetahuan yang kurang mengenai rematik. 3. Tindakan penanganan gangguan pola tidur dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman sehingga dapat memicu pola istirahat dengan baik. 4. Masalah Keperawatan yang ditemukan pada adalah gangguan pola tidur, Nyeri berhubungan dengan gejala rematik, dan Kurangnya pengetahuan tentang rematik. 5. Dari data yang telah didapat, prioritas masalah utama klien adalah Gangguan Pola Tidur. 6. Implementasi yang sudah dilakukan pada dapat berupa mengatur pola tidur klien, menjelaskan pentingnya kebutuhan tidur pada klien, serta menghindari kegiatan yang mengganggu pola tidur sehari-hari. B. Saran 1. Klien sebaiknya dapat melaksanakan segala bentuk anjuran untuk dapat memperbaiki pelaksanaan gangguan pola tidur agar pemenuhan kebutuhan tidur terpenuhi. 2. Keluarga bekerja sama untuk dapat membuat suasana ataupun keadaan yang memicu ketenangan, agar klien tidak mengalami gangguan tidur. 3. Untuk setiap tindakan asuhan keperawatan yang diberikan, sebaiknya klien melaksanakannya demi tercapainya asuhan keperawatan yang baik untuk klien. DAFTAR PUSTAKA Asmadi 2008 Teknik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM, Salemba Medika Jakarta Maryam dkk 2010 Asuhan Keperawatan Pada Lansia, Trans Info Media Jakarta Maryam dkk 2008 Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannnya, Salemba Medika Jakarta Nugroho Wahjudi 2000 Keperawatan Gerontik, edisi 2, Jakarta Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta EGC Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik, edisi 4. Jakarta EGC Wartonah Tarwoto 2006 KDM dan Proses Keperawatan, edisi 3, Salemba Medika Jakarta Wartonah Tarwoto 2010 KDM dan Proses Keperawatan, edisi 4, Salemba Medika Jakarta CATATAN PERKEMBANGAN No Dx Hari/ Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP 1. Gangguan 1. Mengkaji Pola tidur klien perhari. Hasil Klien tidur mulai dari jam wib 2. Mengkaji tentang keinginan untuk tidur pasien. Hasil Semenjak tempat tidur klien nyaman dan nyeri tidak lagi timbul klien merasa ingin tidur dengan nyaman. 3. Mengkaji faktor penyebab gangguan tidur. Hasil Klien merasa nyaman dengan kondisi lingkungannya sehingga dapat dengan nyaman untuk tidur. 4. Mengkaji tanda-tanda vital klien. TD 120/80 mmhg S Ny. B mengatakan untuk tidur nya saat ini semakin membaik, khususnya pada saat tidak ada kebisingan, dan ngilu pada kaki nya. RR 22x/menit HR 82x/menit S 36 C 5. Mendiskusikan pentingnya kebutuhan istirahat tidur untuk pasien. Hasil Klien mengatakan lebih sering untuk mengatur pola tidurnya dengan baik. 6. Menganjurkan klien untuk minum air hangat sebelum tidur. Hasil Klien meminum air hangat setiap sore. 7. Menganjurkan klien untuk membuat suasana lingkungan nyaman. Hasil Tempat tidur klien dilapisi dengan tilam yang lembut, bantal yang bersih. dilanjutkan No Dx Hari/ Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP 2. Kurangnya 1. Mengkaji klien untuk mengetahui sejauh apa pandangan mengenai rematik. Hasil Klien bertanya apa itu rematik. 2. Mengkaji Klien makanan apa yang dikonsumsi dan tidak dikonsumsi oleh klien Hasil Klien menunjukkan makanan yang dikonsumsinya yaitu, susu, dan telur. Dan tidak mengkonsumsi kacang-kacangan. 3. Mengkaji klien kegiatan apa yang dilakukan untuk mengurangi rematik. Hasil Klien berolahraga pagi, mengompres dengan air hangat pada sore hari. untuk saat ini rematik yang dirasakannya tidak begitu mengganggu, karena klien tahu rematik tersebut terjadi karena pada umumnya 1. Mengkaji Skala nyeri yang masih terjadi pada klien. Hasil Klien tidak lagi merasa nyeri, dengan skala S Klien mengatakan bahwa nyeri sedikit berkurang, pada kaki 2. Mengkaji kegiatan apa yang dilakukan pasien untuk mengurangi rasa nyeri. Hasil Klien mengompres dengan air hangat. 3. Mengkaji respon klien setelah melakukan teknik relaksasi, kompres hangat dan kegiatan olahraga yang dilakukan. Hasil Klien menarik nafas dalam sebanyak 3 kali. 2. Mendiskusikan bersama pasien tentang mengatasi rasa nyeri. Hasil Klien melakukan pengompresan ketika nyeri. 3. Mengingatkan pasien untuk tidak memakan makanan yang menyebabkan nyeri pada gejala rematik. Hasil Klien mengkonsumsi buah-buahan, susu, dan telur. terutama pada saat klien melakukan teknik relaksasi, mengompres kaki dan jalan pagi O No Dx Hari/ Sabtu/28/2016 1. Mengkaji pola tidur klien saat ini. Hasil Klien tidur pada jam wib 2. Mengkaji Kondisi kenyamanan klien untuk dapat tidur. Hasil Klien tidur diatas tilam yang lembut sehingga terasa nyaman. 3. Mengkaji aktifitas apa saja yang dapat dilakukan sebelum tidur. Hasil Sebelum tidur, klien meminum air hangat. 4. Menganjurkan klien untuk meminum air hangat sebelum tidur. Hasil Klien minum air hangat segelas pada malam hari. 5. Menganjurkan klien S Ny. B mengatakan saat ini klien sudah bisa tidur. untuk membuat suasana lingkungan nyaman. Hasil Keluarga membuat kondisi tempat tidur lebih nyaman dengan kasur yang lembut, bantal yang bersih. Masalah Hasil Klien paham tentang rematik. 2. Mengkaji klien makanan apa yang dikonsumsi dan tidak dikonsumsi sehari- hari. Hasil Klien memperlihatkan susu, telur yang dikonsumsi olehnya. 3. Mengkaji klien aktifitas apa yang dapat membuat rematik itu terjadi. Hasil nyeri muncul ketika klien banyak berdiri, dan S bergerak tiba-tiba. inflamasi 2. Mengkaji kegiatan apa yang dilakukan pasien untuk mengurangi rasa nyeri. Hasil mengompres kaki dengan air hangat. 3. Mengkaji respon klien setelah menarik nafas saat nyeri muncul dengan memperagakannya, mengompres dengan air hangat dan jalan pagi hari. terutama pada saat klien melakukan teknik relaksasi, mengompres kaki dan jalan pagi O biasa dan tidak merasakan nyeri hangat, dan jalan pagi. SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik Rematik Hari/tanggal Kamis, 26 Mei 2016 Waktu WIB Tempat Rumah Keluarga Tn. J Sasaran Ny. B 1. Tujuan instruksional umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x20 menit, keluarga Ny. B khususnya mengetahui arti dari rematik. 2. Tujuan instruksional khusus Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan klien mampu 1. Mengetahui pengertian rematik. 2. Mengetahui penyebab dari rematik. 3. Mengetahui tanda dan gejalanya rematik. 4. Mengetahui penatalaksanaan rematik.. 5. Mengetahui diet untuk penderita rematik. 6. Tanaman obat untuk rematik. B. Media leaflet. Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah Ceramah dan tanya jawab. D. Kegiatan Penyuluhan No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon anak dan keluarga 1. 5 Menit Pembukaan - Memberikan salam - Memperkenalan diri - Memberikan pertanyaan dasar seputar materi penyuluhan Mendengarkan dan menjawab 2. 10 Menit Pelaksanaan Menyampaikan materi 1. Menjelaskan pengertian rematik 2. Menjelaskan penyebab dari rematik. 3. Menjelaskan tanda dan gejala rematik. 4. Menjelaskan penatalaksanaan rematik. 5. Menjelaskan diet untuk penderita rematik. 6. Menjelaskan tanaman obat untuk rematik. Tanya jawab Mendengarkan materi penyuluhan, bertanya 3. 5 Menit Penutup -Merangkum semua materi yang telah disampaikan sebelumnya -Melakukan evaluasi menanyakan ulang secara lisan mengenai pokok-pokok materi Salam penutup -Menjawab pertanyaan -Memperhatikan E. Evaluasi Sasaran memahami dengan apa yang disampaikan penyuluh ditandai dengan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan secara lisan 1. Apa pengertian rematik. 2. Apa penyebab dari rematik. tanda dan gejala dari rematik. penatalaksanaan rematik. 5. Apa diet untuk penderita rematik. 6. Apa tanaman obat untuk rematik. F. Materi penyuluhan Terlampir